Senin, 23 Maret 2015

Perbedaan Kelebihan Kekurangan Windows 32-bit dan 64-bit

Simaklah :D


Pada waktu kita akan menginstal sistem operasi, software aplikasi atau driver suatu hardware, kita akan menemukan istilah 32-bit dan 64-bit. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan istilah 32-bit dan 64-bit tersebut? Nah, bagi Anda yang masih sedikit kebungungan, dalam artikel kali kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang pengertian dan perbedaan dari 32-bit dan 64-bit tersebut.

Istilah 32-bit dan 64-bit sebenarnya mengacu pada kemampuan CPU atau Processor Komputer dalam meng-handle bit-bit informasi. 

Dalam sebuah Processor, terdapat sebuah tempat penyimpanan data sementara yang disebut sebagai Register yang berguna untuk mempercepat proses eksekusi suatu informasi. Bit penunjukan mengacu pada lebar register, sehingga 64-bit register dapat menyimpan lebih banyak data dari register 32-bit. Prosesor 32-bit hanya dapat memproses 32 digit sekaligus. Besarnya lebar Register ini sangat berpengaruh terutama dalam hal pemanfaatan memori (RAM). Sebuah CPU dengan register 32-bit, memiliki 2 pangkat 32 alamat dalam register-nya sehingga dengan demikian memori yang dapat diakses terbatas hanya sampai 4GB RAM saja. Secara teori CPU 64-bit dapat bekerja dengan kapasitas memory hingga 17 juta GB, selain itu juga mampu menangani tugas hingga dua kali lebih cepat.

Lantas apa hubungannya antara arsitektur Processor 32-bit dan 64-bit dengan sistem operasi yang kita digunakan? 

Untuk memaksimalkan kinerja komputer, tentu saja kita harus menyesuaikan anatara versi operating sistem dengan jenis Processornya. Misalnya apabila Processor kita sudah 64-bit maka sebaiknya ketika menginstal sistem operasi kita pilih yang versi 64-bit. Mulai dari sistem operasi Windows XP, sudah terdapat versi 64-bitnya. Yang harus kita ketahui, bahwa kita bisa menginstal sistem operasi 32 bit pada Processor 64-bit tetapi tidak sebaliknya, kita tidak bisa menginstal sistem operasi 64-bit pada komputer dengan Processor 32-bit.

Bagaimanakah cara mengetahui apakah CPU Support 32-bit dan 64-bit ?

Ada beragam cara untuk mengetahui apakah Processor kita support 32-bit atau 64-bit. Disini saya hanya akan jelaskan 2 buah cara saja, yaitu:

1. Dengan melihat informasi pada System Properties, Misalnya pada Windows 7 dapat dilihat dengan cara:
  • Klik Kanan icon "My Computer" yang ada di desktop atau Start menu
  • Pilih Properties, akan tampil sebuah windows dengan tampilan seperti berikut :
Perbedaan Kelebihan Kekurangan Windows 32bit dan 64bit

2. Dengan menggunakan sotware Securable. Aplikasi ini berukuran sangat kecil hanya 115 KB saja, cukup jalankan aplikasinya dan hasilnya akan langsung terlihat apakah Processor Anda support 64-bit atau tidak, berikut tampilannya , pada laptop saya.

Securable-Menentukan apakah CPU Support 64bit

Download aplikasi Securable di https://www.grc.com/securable.htm

Kekurangan Sistem Operasi 64-bit

Seperti telah disebutkan diatas, bahwa salah satu keuntungannya kita menggunakan sistem operasi versi 64-bit misalnya saja sistem operasi Windows 7 64-bit adalah kita bisa memaksimalkan penggunaan memori. Apabila menggunakan Windows 7 versi 32-bit maka windows hanya akan mengenali RAM sebesar 4GB saja (meskipun RAM yang terinstal sebesar 8 GB misalnya) yang dalam prakteknya tidak jarang hanya terbaca sekitar 3,25 GB saja. Sedangkan apabila menggunakan Windows 7 64-bit maka besarnya memori yang terpasang tersebut akan seluruhnya bisa dimanfaatkan. Selain itu dalam pemrosesan data-pun akan terasa lebih cepat apabila menggunakan Windows versi 64-bit.

Kekurangan dari sistem operasi versi 64-bit ini mungkin terletak pada aplikasi yang akan kita instal, dimana biasanya ada beberapa sotware yang hanya dapat dijalankan pada Windows 32-bit saja. Demikian pula dengan driver hardware yang digunakan, untuk driver hardware keluaran lama ternyata masih banyak yang hanya menyediakan driver untuk windows versi 32-bit saja, sehingga apabila windows kita sudah 64-bit akan kesulitan untuk mencari driver pengganti yang kompatible. 

Demikianlah sedikit pembahasan mengenai perbedaan sistem 32-bit dan 64-bit, cara mengetahui apakah Processor kita support 64-bit beserta kelebihan dan kekurangan sistem 64-bit. 


10 Cara Memperbaiki Laptop Bluescreen

Simaklah :D


Bagi Anda pengguna sistem operasi Windows, pasti sudah mengenal atau pernah mengalami apa yang disebut sebagai Blue Screen Of Death atau lebih dikenal dengan sebutan bluescreen saja. Sesuai dengan namanya, ketika error ini terjadi maka di monitor display hanya tampil layar biru saja dengan tulisan putih yang berisi deskripsi error yang terjadi. Saat error bluescreen terjadi menandakan ada suatu kerusakan serius yang terjadi pada sistem komputer Anda. Pada umumnya bluescreen pada laptop atau komputer terjadi ketika terdapat masalah atau kerusakan yang berhubungan dengan hardware atau driver yang terinstall.

Mungkin ada yang bertanya, Apa yang dimaksud dengan driver? Yang dimaksud dengan driver disini adalah sebuah program yang menjadi penghubung antara suatu komponen hardware yang termasuk input / output device (seperti misalnya graphic card, network card, keyboard, mouse, web cam, printer, scanner dsb) dengan sistem operasi yang digunakan. Sehingga kita mengenal misalnya: driver printer type xxx untuk sistem operasi windows 7 versi 64 bit.

Lalu, apa yang harus kita lakukan saat laptop yang kita gunakan mengalami bluescreen? Seperti sudah disebutkan diatas, bahwa sebenarnya dalam message error bluescreen sudah terdapat error code yang terjadi dan tindakan apa yang harus kita lakukan. Tetapi karena message error yang ditampilkan bersifat teknis, sehingga kadang membuat kita kesulitan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus kita perbaiki. Daripada mencari-cari arti error code tersebut, And bisa langsung melakukan bebarapa langkah dibawah ini apabila suatu saat laptop anda mengalami bluescreen. 

1. Kembalikan system state windows ke periode sebelumnya.

Di dalam system operasi Windows terdapat 3 utility yang bisa kita gunakan untuk mengembalikan setingan dan aplikasi yang terinstal ke periode tertentu yang telah terlewati, yaitu:

  • Last Known Good Configuration - Fitur ini dapat kita akses saat Windows akan melakukan startup
  • System Restore - Mampu mengembalikan kondisi sistem operasi ke kondisi pada periode sebelumnya
  • Rollback Driver - Sebuah utility yang berfungsi untuk meng-uninstall driver yang kita gunakan
Penjelasan lebih detail mengenai ketiga tool ini dan cara penggunaannya dapat Anda baca pada  tips berikutnya.

2. Pastikan pada hardisk masih tersedia space yang cukup lega.

Hal ini diperlukan misalnya saat suatu aplikasi membuat suatu temporary file yang cukup besar. Apabila space kosong pada hardisk mulai mengecil, maka kita harus membersihkan file-file yang tidak dibutuhkan seperti temporary internet file dan sebagainya. Untuk langkah membersihkan hardisk laptop darifile-file yang tidak terpakai bisa Anda baca pada tips berikutnya.

3. Scan Laptop dengan Antivirus

Beberpa virus bisa menyebabkan laptop bluescreen terutama saat ada virus yang merusak Master Boot Record (MBR) atau boot sector. Sebelum men-scan hardisk laptop, pastikan dahulu Antivirus tersebut sudah update dan dikonfigurasi untuk dapat men-scan MBR atau boot sector hardisk.

4. Install Windows Update dan Service Pack Windows 

Microsoft memberikan dukungan untuk sistem operasi yang dikeluarkannya berupa update service pack, security, dan update penting atau opsional lainnya. Dengan menjalankan Windows update ini diharapkan sistem komputer kita akan selalu mendapatkan fitur terbaru, terlindungi dari serangan virus,  dan bug lainnya. Tutorial selengkapnya tentang bagaimana mengupdate sistem operasi windows ini, dapat Anda baca dalam artikel selanjutnya.

5. Update Hardware Driver

Selain meng-update sistem operasi, hal yang tidak kalah pentingnya tetapi sering kita lewatkan adalah melakukan update pada driver-driver komponen hardware yang terinstall pada laptop. Kebanyakan kasus bluescreen terjadi karena yang berkaitan dengan driver yang digunakan. Langkah meng-update driver komputer merupakan salah satu cara yang bisa memperbaiki error bluescreen pada laptop.

 6. Gunakan setingan default pada BIOS.

Kesalahan konfigurasi misalnya overclock pada BIOS ini bisa menyebabkan beragam masalah termasuk diantaranya menimbulkan error Bluescreen. Dalam beberapa kasus kerusakan laptop bluescreen ini bisa diperbaiki dengan cara mengembalikan setingan atau mereset BIOS ke setingan default.

7. Cabut dan pasang kembali Memory Laptop

Dalam suatu kasus, kadang cukup dengan melepas memory laptop dan memasangnya kembali, bisa memperbaiki beberapa kerusakan laptop seperti laptop tidak bisa boot atau laptop bluescreen. Yang harus diperhatikan adalah kehati-hatian saat membuka dan memasang kembali memory laptop.

8. Lakukan diagnostic test pada hardware yang terpasang.

Pada beberapa laptop telah dilengkapi dengan fitur selft dignostic  test. Jalankan fitur ini untuk mengetahui adanya hardware laptop yang bermasalah. Catat error message yang tampil sehingga apabila kita tidak mengetahuinya bisa ditanyakan ke tenaga ahli yang berkompeten

9. Update BIOS. 

Pada beberapa kasus, BIOS yang sudah outdated bisa menyebabkan laptop bluescreen, dikarenakan adanya beberapa incompatibilities pada BIOS tersebut.

10. Jalankan Laptop dengan hanya menggunakan hardware yang diperlukan saja.

Mungkin tips ke sepuluh ini hanya bisa dijalankan apabila Anda sudah mahir membongkar pasang komponen laptop. Lepas beberapa komponen hardware dan jalankan  laptop hanya dengan menggunakan komponen motherboard, processor,  memory, hardisk, keyboard, video card dan monitor saja. Dengan melakukan metoda lepas pasang pada hardware yang terpasang, diharapkan kita bisa mengetahui hardware mana yang menyebabkan laptopmenadi bluescreen tersebut.

Mungkin itulah 10 tips cara memperbaiki laptop bluescreen yang bisa kita coba. Apabila Anda pernah mengalami laptop bluescreen dan menemukan solusinya, silahkan share pengalaman Anda 
tersebut lewat komentar dibawah.

 

Copyright © 2010 Kalo Bukan Gua Siapa Lagi ?

Template N2y Suka-Suka by Nano Yulianto