Rabu, 11 Maret 2015

Cerpen Bahasa Indonesia


Haiiiii :D kali ini saya akan memposting tentang tugas saya sendiri yaitu tugas Bahasa Indonesia yang diampu oleh Ibu Tri Sukiyani. Entah saya 
dapat berapa :v . Simaklah :D

Illustration


Suka Duka Sebatang Pensil

         Merah adalah sebuah pensil. Merah sangat setia mengikuti Oki. Setiap hari Merah selalu dirawatnya dengan baik, selalu menyayangi Merah. Tetapi sayang, Oki juga punya sifat  pelupa, sehingga Merah pernah dibuat Oki kecewa.
          Oki adalah anak orang kaya. Ia anak satu satunya yang manja. Terkadang ia rajin belajar, dan terkadang malas sekali, sehingga ayah ibunya sering merasa jengkel kepadanya.
          Oki baru saja dibelikan sebuah tas sekolah yang bagus dan mahal. Buku – bukunya pun serba lengkap. Lebih dari buku milik temannya yang lain. Selain dibelikan tas dan buku – buku, Oki juga dibelikan sebuah kotak kulit untuk tempat menyimpan Merah, penggaris, penghapus, dan alat peruncing Merah. Merah juga mempunyai teman  bernama Biru, karena warna pensil itu berwarna biru. Merah dan Biru selalu setia sebagai penghuni kotak pensil.
          Oki selalu rajin ke sekolah. Ia tidak pernah membolos walalpun hanya satu hari. Setiap pelajaran yang diterangkan oleh Bu Guru, Oki senantiasa mendengarkan. Bila ada yang dianggap penting, ia menulis di buku tulisnya.
          Kali ini pensil merah mendapat giliran untuk menulis. Oki sudah lancar menulis dengan pensil barunya. Oki tetap asyik menulis pelajaran yang sedang diterangkan oleh Bu Guru. Menulisnya lancar, seolah – olah tak pernah berhenti.
          Setelah Bu Guru mengakhiri pelajarannya, pensil Merah juga istirahat menunaikan kewajibannya. Ia diletakkan di atas meja. oki kemudian bercakap – cakap dengan seorang teman yang duduk dibelakangnya, sambil memasukkan buku – buku ke dalam tas. Setelah buku – buku dimasukkan semua, ia bangkit dan meangkah meninggalkan tempat duduknya tanpa memeriksa pensil merah masih menggeletak di atas meja.
          Biru merasa sedih berada di dalam kotak sendirian. Ia tidak dapat berbuat apa – apa selain merenungi nasib temannya.
          Tiba – tiba teman Oki yang bernama Tatang memungut pensil merah dan langsung dimasukkan kedalam tas. Tatang adalh anak yang bandel dan nakal. Sikapnya yang selalu curang terhadap teman – temannya. Bila menemukan sesuatu di dalam kelas, ia tidak  pernah memberi tahu pemiliknya atau mengembalikannya. Barang yang ditemukan menjadi miliknya sendiri.
          Pensil merah sendiri tidak merasa senang telah disayang oleh Tatang. Ia khawatir kalau di kemudian hari Tatang akan mencelakannya. Pensil ini bukan milik Tatang, sehingga suatu saat kalau Tatang sudah bosan, tentu pensil merah akan mendapat celaka
          Kehidupan pensil merah benar – benar sengsara. Ia tidak pernah dirawat dengan baik oleh Tatang. Ia tidak pernah dimasukkan ke dalam kotak. Tatang selalu meremehkannya, tidak pernah memperhatikan sama sekali.
          Pada suatu ketika, Tatang tampak sibuk menulis. Sering – sering ia istirahat. Tangannya terasa capai. Tatang kemudian menulis lagi. Rasa letih di tangannya telah sirna. Kali ini ia menulis agak cepat, jika tidak dipercepat sedikit, maka akan memakan waktu lama untuk menyalinnya.
          Oki dan temannya Oki Dedi dating. Tatang tak menyadari bahwa pensil merah masih adda di tangan. Ia tidak meletakkan di meja belajarnya terlebih dahulu ketika meembukakan pintu. Oki dan Dodi memandangnya dengan tajam kearah pensil yang digenggam Tatang. Dodi lalu membisikkan sesuatu ke telinga Oki. Oki mengangguk – angguk, mengerti maksudnya.
          Oki kemudian mengambil sebuah pensil dari sakunya. Pensil itu adalah pensil biru yang sengaja disembunyikan dahulu dalam saku. Dan maksud kedatangan Oki dan Dodi ke rumah Tatang, hanya akan membuktikan bahwa pensil yang dibawa Tatang adalah milik Oki. Semua itu sudah diatur sebelumnya oleh kedua anak itu. Dengan cara demikian, pensil milik Oki yang hilang bisa diperoleh kembali.
          Semua pensil oki selalu diberi inisial “O” yang berarti Oki, tetapi Tatang tidak mau mengakuinya. Lalu orang tua Tatang dating dan tahu kalau Oki dan Tatang sedang bertengkar dan orang tua Tatang membenarkan masalah tersebut. Dan kemudian Tatang akhirnya mau mengakuinya dan pensil merah kembali ke tangan Oki.
          Gara – gara Oki lupa memasukkan ke dalam kotak pensil, sehingga pensil merah pindah tangan, menjadi milik Tatang. Sungguh celaka ikut Tatang, anaknya nakal dan tidak pernah merawat pensil merah dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Kalo Bukan Gua Siapa Lagi ?

Template N2y Suka-Suka by Nano Yulianto