Haiiiii :D kali ini saya akan memposting tentang tugas
saya sendiri yaitu tugas Bahasa Indonesia yang diampu oleh Ibu Tri Sukiyani.
Entah saya
dapat berapa :v . Simaklah :D
Illustration |
Suka Duka Sebatang Pensil
Merah adalah sebuah
pensil. Merah sangat setia mengikuti Oki. Setiap hari Merah selalu dirawatnya
dengan baik, selalu menyayangi Merah. Tetapi sayang, Oki juga punya sifat pelupa, sehingga Merah pernah dibuat Oki
kecewa.
Oki adalah anak orang kaya. Ia anak satu satunya yang
manja. Terkadang ia rajin belajar, dan terkadang malas sekali, sehingga ayah
ibunya sering merasa jengkel kepadanya.
Oki baru saja dibelikan sebuah tas sekolah yang bagus dan
mahal. Buku – bukunya pun serba lengkap. Lebih dari buku milik temannya yang
lain. Selain dibelikan tas dan buku – buku, Oki juga dibelikan sebuah kotak
kulit untuk tempat menyimpan Merah, penggaris, penghapus, dan alat peruncing
Merah. Merah juga mempunyai teman
bernama Biru, karena warna pensil itu berwarna biru. Merah dan Biru
selalu setia sebagai penghuni kotak pensil.
Oki selalu rajin ke sekolah. Ia tidak pernah membolos
walalpun hanya satu hari. Setiap pelajaran yang diterangkan oleh Bu Guru, Oki
senantiasa mendengarkan. Bila ada yang dianggap penting, ia menulis di buku
tulisnya.
Kali ini pensil merah mendapat giliran untuk menulis. Oki
sudah lancar menulis dengan pensil barunya. Oki tetap asyik menulis pelajaran
yang sedang diterangkan oleh Bu Guru. Menulisnya lancar, seolah – olah tak
pernah berhenti.
Setelah Bu Guru mengakhiri pelajarannya, pensil Merah juga
istirahat menunaikan kewajibannya. Ia diletakkan di atas meja. oki kemudian bercakap
– cakap dengan seorang teman yang duduk dibelakangnya, sambil memasukkan buku –
buku ke dalam tas. Setelah buku – buku dimasukkan semua, ia bangkit dan
meangkah meninggalkan tempat duduknya tanpa memeriksa pensil merah masih
menggeletak di atas meja.
Biru merasa sedih berada di dalam kotak sendirian. Ia tidak
dapat berbuat apa – apa selain merenungi nasib temannya.
Tiba – tiba teman Oki yang bernama Tatang memungut pensil
merah dan langsung dimasukkan kedalam tas. Tatang adalh anak yang bandel dan
nakal. Sikapnya yang selalu curang terhadap teman – temannya. Bila menemukan
sesuatu di dalam kelas, ia tidak pernah
memberi tahu pemiliknya atau mengembalikannya. Barang yang ditemukan menjadi
miliknya sendiri.
Pensil merah sendiri tidak merasa senang telah disayang
oleh Tatang. Ia khawatir kalau di kemudian hari Tatang akan mencelakannya.
Pensil ini bukan milik Tatang, sehingga suatu saat kalau Tatang sudah bosan,
tentu pensil merah akan mendapat celaka
Kehidupan pensil merah benar – benar sengsara. Ia tidak
pernah dirawat dengan baik oleh Tatang. Ia tidak pernah dimasukkan ke dalam
kotak. Tatang selalu meremehkannya, tidak pernah memperhatikan sama sekali.
Pada suatu ketika, Tatang tampak sibuk menulis. Sering –
sering ia istirahat. Tangannya terasa capai. Tatang kemudian menulis lagi. Rasa
letih di tangannya telah sirna. Kali ini ia menulis agak cepat, jika tidak
dipercepat sedikit, maka akan memakan waktu lama untuk menyalinnya.
Oki dan temannya Oki Dedi dating. Tatang tak menyadari
bahwa pensil merah masih adda di tangan. Ia tidak meletakkan di meja belajarnya
terlebih dahulu ketika meembukakan pintu. Oki dan Dodi memandangnya dengan
tajam kearah pensil yang digenggam Tatang. Dodi lalu membisikkan sesuatu ke
telinga Oki. Oki mengangguk – angguk, mengerti maksudnya.
Oki kemudian mengambil sebuah pensil dari sakunya. Pensil
itu adalah pensil biru yang sengaja disembunyikan dahulu dalam saku. Dan maksud
kedatangan Oki dan Dodi ke rumah Tatang, hanya akan membuktikan bahwa pensil
yang dibawa Tatang adalah milik Oki. Semua itu sudah diatur sebelumnya oleh
kedua anak itu. Dengan cara demikian, pensil milik Oki yang hilang bisa
diperoleh kembali.
Semua pensil oki selalu diberi inisial “O” yang berarti
Oki, tetapi Tatang tidak mau mengakuinya. Lalu orang tua Tatang dating dan tahu
kalau Oki dan Tatang sedang bertengkar dan orang tua Tatang membenarkan masalah
tersebut. Dan kemudian Tatang akhirnya mau mengakuinya dan pensil merah kembali
ke tangan Oki.
Gara –
gara Oki lupa memasukkan ke dalam kotak pensil, sehingga pensil merah pindah
tangan, menjadi milik Tatang. Sungguh celaka ikut Tatang, anaknya nakal dan
tidak pernah merawat pensil merah dengan baik.